Tuesday, February 3, 2009

Present Continuous (I am doing)

We use the present continuous when we talk about something which is happening at the time of speaking:
Kita menggunakan present continuous ketika kita bicara mengenai sesuatu yang terjadi pada saat kita bicara:

  • Please don't make so much noise. I'm studying (not 'I study')
    Tolong jangan ribut. Saya sedang belajar.
  • 'Where is Margaret?' 'She's having a bath' (not 'she has')
    Di mana Margaret? Dia sedang mandi.
  • Let's go out now. It isn't raining any more.
    Ayo pergi sekarang. Ini sudah tidak hujan lagi.
  • (at a party) Hello, Ann. Are you enjoying the party? (not 'do you enjoy')
    Hallo, Ann. Apakah kamu menikmati pestanya?

We also use the present continuous when we talk about something which is happening around the time of speaking, but not necessarily exactly at the time of speaking. Study this example situation:
Kita juga menggunakan present continuous ketika kita bicara mengenai sesuatu yang sedang terjadi sekitar waktu pada saat kita berbicara, tidak mesti harus tepat pada saat kita berbicara. Pelajari contoh berikut ini:

  • Tom and Ann are talking and drinking in a cafe. Tom says: 'I'm reading an interesting book at the moment. I'll lend it to you when I've finished it.'
    Tom dan Ann sedang berbicara dan minum di sebuah kafe. Tom mengatakan: 'Saya saat ini sedang membaca sebuah buku yang menarik. Saya akan meminjamkannya padamu bila saya sudah selesai membacanya.'
Tom is not reading the book at the time of speaking. He means that he has begun the book and hasn't finished it yet. He is in the middle of reading it. Here are some more examples:
Tom tidak sedang membaca buku pada saat dia berbicara. Yang Tom maksud adalah dia telah sedang membaca buku dan belum menyelesaikannya. Dia masih dalam proses menyelesaikan bacaannya. Berikut beberapa contoh yang lainnya:

  • Silvia is learning English at the moment. (not 'learns')
    Silvia sedang belajar Bahasa Inggris saat ini.
  • Have you heard about Tom? He is building is own house. (not 'builds')
    Pernahkah kamu mendengar tentang Tom? Dia sedang membangun rumahnya sendiri.
But perhaps Silvia and Tom are not doing these things exactly at the time of speaking.
Tapi mungkin Silvia dan Tom tidak sedang melakukan hal-hal tersebut pada saat mereka berbicara.

We often use the present continuous when we talk about a period around the present. For example: today, this session etc:
Kita sering menggunakan present continuous ketika kita bicara mengenai periode sekitar waktu sekarang. Sebagai contoh: today, this session dll:

  • 'You're working hard today.' 'Yes, I have a lot to do.'
    Anda bekerja keras hari ini. Ya, saya ada banyak kerjaan yang harus dilakukan.
  • Tom isn't playing footbal this session. He wants to concentrate on his studies.
    Tom tidak bermain sepak bola musim ini. Dia ingin konsentrasi pada pelajarannya.

We use the present continuous when we talk about changing situations:
Kita menggunakan present continuous ketika kita bicara mengenai perubahan situasi:

  • The population of the world is rising very fast. (not 'rises')
    Populasi dunia meningkat sangat cepat.
  • Is your Enlglish getting better? (not 'does...get')
    Apakah bahasa Inggrismu menjadi lebih baik?

Sunday, February 1, 2009

Present Simple (I do)

We use the simple present to talk about things in general. We are not thinking only about the present. We use it to say something happens all the time or repeatedly or that something is true in general. It is not important whether the action is happening at the time or speaking:
Kita menggunakan simple present untuk membicarakan sesuatu secara umum. Kita tidak hanya berfikir tentang masa sekarang. Kita menggunakannya untuk mengatakan sesuatu yang terjadi sepanjang waktu atau secara berulang atau sesuatu yang diketahui kebenarannya secara umum. Tidak penting apakah kejadian tersebut berlangsung pada waktu itu atau pada waktu kita mengatakannya:
  • The earth goes around the sun.
    Bumi mengelilingi matahari.
  • Nurses look after patients in hospitals.
    Para suster merawat para pasien di rumah sakit.
  • In Britain most of the shops close at 5.30 p.m.
    Di negara Inggris kebanyakan toko-toko tutup pada jam 5.30 sore.

Remember that we say he/she/it -s. Don't forget the s:
Ingat bahwa untuk subjek he/she/it kita menyertakan huruf s pada kata kerjanya.
  • I work in a bank. Barry works in a shop.
    Saya bekerja di sebuah bank. Barry bekerja di sebuah toko.

We use do/does to make questions and negative sentences:
Kita menggunakan do/does untuk membuat kalimat tanya atau negatif:

do (don't) I/we/you/they
does (doesn't) he/she/it

  • Excuse me, do you speak English?
    Maaf, Apakah anda berbicara bahasa Inggris?
  • 'Would you like a cigarette?' 'No, thanks. I don't smoke.'
    Mau rokok? tidak, terima akasih. Saya tidak merokok.
  • What does this word mean? (not 'What means this word?')
    Apa arti kata ini?
  • Rice doesn't grow in Britain.
    Tanaman padi tidak tumbuh di negara Inggris.

We use the present simple when we say how often we do things:
Kita menggunakan present simple ketika kita mengatakan seberapa sering kita melakukan sesuatu:
  • I get up at 8 o'clock every morning. (not 'am getting')
    Saya bangun jam 8 setiap pagi.
  • How often do you go to the dentist?
    Seberapa sering kamu pergi ke dokter gigi?
  • Ann doesn't often drink tea.
    Ann tidak sering minum teh.
  • In summer Tom usually plays tennis twice a week.
    Di musim panas Tom biasanya bermain tenis dua kali seminggu.

Note that we say 'Where do you come from?' (= Where are you from?)
Catat bahwa kita mengatakan 'Where do you come from?' sama dengan 'Where are you from?'
  • Where do you come from? (not 'Where are you coming from?')
    Kamu datang dari mana?
  • He comes from Japan. (not 'He is coming from Japan.')
    Dia datang dari Jepang.

When you make a suggestion, you can say Why don't you...?:
Ketika anda membuat saran, anda bisa mengatakan Why don't you...?
  • 'I'm tired.' 'Why don't you go to bed early?'
    'Saya lelah'. Mengapa kamu tidak tidur lebih awal?


Wednesday, January 21, 2009

Can, could, may and would: requests, permission, offers and invitations

Asking people to do things (requests)
Meminta orang untuk melakukan sesuatu (permintaan)

We often use can or could when we ask someone to do something. To ask for something you can say Can I have....? / Could I have....? / May I have....?:
Kita sering menggunakan can atau could ketika kita meminta seseorang untuk melakukan sesuatu. Untuk meminta sesuatu kita bisa menggunakan Can I have....? / Could I have....? / May I have....?:
  • (in a shop) Can I have these postcards, please?
    (di sebuah toko) Bisakah saya memiliki kartu pos-kartu pos ini?
  • (at table) Could I have the salt, please?
    (di meja) Bisa minta garamnya?

Asking for and giving permission
Meminta untuk dan memberikan izin

We often use can, could or may to ask permission to do something:
Kita sering menggunakan can, could atau may untuk meminta izin untuk melalukan sesuatu:
  • (on the telephone) Hello, can I speak to Tom please?
    (di telepon) Halo, bisa bicara dengan Tom?
  • 'Could I use your telephone?' 'Yes, of course.'
    'Bolehkah saya menggunakan teleponmu?' 'Ya, tentu saja.'
  • 'Do you think I could borrow your bicycle?' 'Yes, help yourself.'
    'Bolehkah saya meminjam sepedamu?' 'Ya, silahkan ambil sendiri.'
  • 'May I come in?' 'Yes, please do.'
    'Bolehkah saya masuk?' 'Ya, silahkan.'

To give permission, we use can or may (but not could):
Untuk memberikan izin, kita gunakan can atau may (tapi bukan could)
  • You can (or may) smoke if you like.
    Kamu bisa/boleh merokok jika kamu mau.

Use can/can't to talk about what is already allowed or not allowed:
Gunakan can/can't untuk berbicara mengenai apa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan:
  • You can drive for a year in Britain with an international license.
    Kamu bisa mengendarai selama setahun di negara Inggris dengan surat izin internasional.
  • If you're under 17, you can't drive a car in Britain.
    Jika kamu dibawah 17 tahun, kamu tidak bisa menyetir mobil di negara Inggris.

We sometimes use can when we offer to do things:
Kita terkadang menggunakan can ketika kita menawarkan diri untuk melakukan sesuatu:
  • 'Can I get you a cup of coffee?' 'That's very nice of you.'
    'Bolehkah saya membawakanmu secangkir kopi?' 'Oh.. kamu baik sekali'
  • (in a shop) 'Can I help you, madam?' No, thank you, I'm being served.'
    'Ada yang bisa saya bantu, nyonya?' 'Tidak, terima kasih, saya sudah ada yang melayani'

For offering and inviting we use Would you like...? (not 'do you like'):
Untuk menawarkan dan mengundang kita gunakan Would you like...? (bukan 'do you like')
  • Would you like a cup of coffee? (not 'do you like')
    Maukah kamu secangkir kopi?
  • Would you like to come to the cinema with us tomorrow evening? (not 'do you like to come')
    Maukah kamu datang ke bioskop bersama kita besok malam?

I'd like (= I would like) is a polite way of saying what you want, or what you want to do:
I'd like (= I would like) adalah cara yang sopan dalam mengatakan apa yang anda inginkan atau apa yang anda ingin lakukan:
  • I'd like some information about hotels, please?
    Saya ingin mendapatkan informasi mengenai hotel-hotel?
  • I'd like to try on this jacket, please?
    Saya ingin mencoba jaket ini?

Tuesday, January 20, 2009

Can, could and be able to

We use can (do) to say that something is posibble or that someone has the ability to do something. The negative is can't (cannot).
Kita menggunakan can (do) untuk mengatakan sesuatu itu mungkin atau seseorang yang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu. Bentuk negatifnya adalah can't (cannot).
  • You can see the sea from our bedroom window.
    Kamu bisa melihat lautan dari jendela kamar kita.
  • Can you speak any foreign languages?
    Bisakah kamu berbicara beberapa bahasa asing?
  • I'm afraid I can't come to your party next Friday.
    Saya takut tidak bisa datang ke pestamu jumat depan.
Be able to is possible instead of can, but can is more usual:
Be able to juga memungkinkan untuk digunakan sebagai pengganti dari can, tapi can lebih umum digunakan:
  • Are you able to speak any foreign languages?
    Apakah kamu bisa berbicara beberapa bahasa asing?

But can has only two forms: can (present) and could (past). So sometimes you have to use be able to:
Tapi can hanya memiliki dua bentuk: can (present) dan could (past). Jadi terkadang anda harus menggunakan be able to:
  • I haven't been able to sleep recently. (can has no present perfect)
    Saya tidak bisa tidur akhir-akhir ini.
  • Tom might not be able to come tomorrow. (can has no infinitive)
    Tom mungkin tidak bisa datang besok.

Could and was able to
Could dan was able to

Sometimes could is the past of can. We use could especially with these verbs:
Terkadang could merupakan bentuk lampau dari can. Kita menggunakan could khususnya dengan kata-kata kerja berikut ini:

see hear smell feel remember understand
melihat mendengar mencium merasa mengingat mengerti
  • When we went into the house, we could smell burning.
    Ketika kita pergi ke rumah, kita bisa mencium bau kebakaran.
  • She spoke in a low voice but I could understand what she was saying.
    Dia berbicara dengan suara yang rendah tapi saya bisa memahami apa yang telah dia katakan.

We also use could to say that someone had the general ability to do something.
Kita juga menggunakan could untuk mengatakan bahwa seseorang mempunyai kemampuan umum untuk melakukan sesuatu.
  • My grandfather could speak five languages.
    Kakek saya bisa berbicara lima bahasa.
  • When Tom was 16, he could run 100 metres in 11 seconds.
    Ketika Tom berusia 16 tahun, dia bisa berlari 100 meter dalam 11 detik.

But if you mean that someone managed to do something in one particular situation, you have to use was/were able to (not could):
Tetapi jika anda bermaksud untuk mengungkapkan bahwa seseorang telah mengatur untuk melakukan sesuatu dalam suatu keadaan tertentu, maka anda harus menggunakan was/were able to (bukan could):
  • The fire spread through the building very quickly but everyone was able (=managed) to escape. (not 'could escape')
    Api menjalar melalui gedung dengan sangat cepat tetapi orang-orang bisa meloloskan diri.
  • They didn't want to come with us at first but in the end we were able (=managed) to persuade them. (not 'could persuade')
    Mereka tidak ingin datang bersama kita pada awalnya tetapi pada akhirnya kita bisa membujuk mereka.

Compare could and was able to in this example:
Bandingkan penggunaan could dan was able to pada contoh berikut ini:
  • Jack was an excellent tennis player. He could beat anybody. (= He had the ability to beat anybody)
    Jack adalah seorang pemain tenis yang handal. Dia bisa mengalahkan siapa saja.
  • But once he had the difficult game against Alf. Alf played very well but in the end Jack was able to beat him. (= He managed to beat him in this particular game)
    Tapi sekali dia pernah mengalami permainan yang sulit ketika melawan Alf. Alf bermain dengan sangat baik tetapi pada akhirnya Jack mampu mengalahkan Alf.

The negative couldn't is possible in all situations:
Bentuk negatif couldn't memungkinkan untuk digunakan dalam semua situasi:
  • My grandfather couldn't swim.
    Kakek saya tidak bisa berenang.
  • We tried hard but we couldn't persuade them to come with us.
    Kita sudah berusaha keras tetapi Kita tidak bisa membujuk mereka untuk datang bersama kita.